Contoh Kasus Attachment
Pentingkah Tempat-tempat Penitipan Anak (TPA) di lingkungan kita? Pentingkah adanya baby-sitter di rumah kita?Lalu bagaimana tanggung jawab orangtua pada anak, bisakah sepenuhnya diserahkan pada mereka?
Kehidupan anak yang ditinggal orang tua mengejar kariernya diserahkan sepenuhnya pada baby-sitter/ pembantu rumah tangga. Orang tua pulang dari kerja hanya menanyakan, "Bagaimana keadaan anak saya? Apakah dia sudah cukup makanan yang bergizi?Apakah anak sudah cukup istirahat? Apakah dia menikmati mainan barunya?" Sebatas itu. Lalu sang Ibu maupun Ayah sudah trelalu lelah hingga mereka tak sempat memberikan sikap hangat yang sangat dirindukan sang anak.
Anak cenderung lebih mersa aman (secure di dekat baby-sitter dibanding dengan ibu kandungnya.
Analisis Kasus dalam konteks Attachment
* Konsep kelekatan berasal dari penelitian tentang interaksi antara bayi dengan pengasuhnya. BOWLBY (1969, 1973) (dalam Barron & Byrne, 2003) mengajukan bahwa pada saat berlangsungnya interaksi tersebut, anak membentuk kognisis yang terpusat pada dua sikap yang sangat penting (istilah Bowlby terhadap sikap-sikap ini adalah model kerja/ working model) ==> implementasinya pada kasus di atas anak berperilaku dengan model kerja dari pengasuhnya.
* Salah satu sikap dasar, evaluasi terhadap diri sendiri, disebut self-esteem. Pada kenyataannya, perilaku dan reaksi emosional dari pengasuh memberikan informasi kepada bayi bahwa ia dihargai, penting , individu yang dicintai, atau pada ujung ekstreem lainnya, relatif tidak berharga, tidak penting, atau tidak dicintai.
* Sikap dasar kedua yang diperoleh bayi adalah aspek social self yang terdiri dari belief dan harapan mengenai orang lain –kepercayaan interpersonal (interpersonal trust).
* Gagasan umumnya adalah bahwa bayi memperoleh pengalaman bahwa pengasuhnya dapat dipercaya, dapat diharapkan, dan dapat diandalkan. Sementara bayi bertumbuh dan berinteraksi dengan orang lain di dalam dan di luar keluarga, sikap dasar mengenai self tetap konstan, dan sikap dasar mengenai pengasuh digeneralisasikan kepada individu lain.
Jika Bowlby benar ==> jauh sebelum kita memperoleh ketrampilan berbahasa, kita mampu membentuk skema dasar mengenai diri kita sendiri dan mengenai orang lain, skema membimbing perilaku interpersonal kita sepanjang hidup kita ==> sebagai akibatnya interaksi kita dengan anggota keluarga, orang asing, teman sebaya, sahabat, pasangan romantis, dan pasangan hidup, hingga derajat tertentu dipengaruhi oleh apa yang kita pelajari pada awal masa Bayi (Hazan & Shaver, 1990) (dalam Barron & Byrne, 2003). Berdasarkan konseptualisasinya mengenai interaksi ibu –anak dan skema yang terjadi yang dipelajari ==> Bowlby (1982) mengatakan bahwa bayi membentuk satu dari tiga gaya kelekatan:
a. Secure (aman)
b. Insecure –avoidant (tidak aman –menghindar)
c. Insecure –ambivalent (tidak aman –ragu-ragu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar