sedikit celah;

sedikit celah; layaknya jendela untuk kau lebih jauh mengenalku...

Senin, 31 Desember 2012

bagaimana bisa

lagu "bagaimana bisa
yah, bagaimana bisa jadi sebuah tanda sayang kami (aku dan adikku zaki afifi) untuk bunda
1 desember 2012, ultah bunda, lalu kita recording... semoga ibuk suka

diciptain dan diaransemen oleh adekku, yang jauh n jarang pulang, dia kuliah n ngabdi di podok pesantren gontor ponorogo... (yang dia bilang pondok itu "surga terindah"), dengan dibantu music players dari teman teman band gontor 2 tahta s sullam. 
dan aku hanya andil di vocal dan backing vocal.

ngerti rekaman juga dari dek zaki, awalnya ga pede (sampai sekarang juga sih, hihii). paling nyanyi atau qiroah sekedar bisa bisaan.. 

semoga bisa dinikmati semuanya

free download to you 

kuberlari, berjalan, menjejaki
apakah ku kan bisa mendapatimu kembali

hanya cinta yang terlihat, masih jelas
dan segala pengorbanan, meski engkau pergi

entah kapan bisa
entah di mana bisa
entah akankah bisa
harus bagaimana?

reff
izinkan aku, menggenggam tanganmu
walau sejenak engkau di sini

ingin kuucapkan, seutuh kasihku
untukmu.. bagaimana kusampaikan?

interlude:
bagaimana bisa?




Sabtu, 27 Oktober 2012



embun yang jatuh santun pada pagi,
ajari aku mendinginkan mentari

-@selaksajingga



Sabtu, 15 September 2012

Kerja itu...

dengan hati dan tersenyummm :)





june, 16th 2012


pada saat aku berhenti, pada kamu yang menghentikan 




jiwa itu hunian setenang-tenangnya iman, dan di situ cinta kusemayamkan, Tuhan..

-@selaksajingga





aku telah menduakanmu, Tuhan..pada kekasih yang terlalu jauh denganMu,
bilamana putus adalah yang terbaik

-@selaksajingga



didapatinya apa itu setenang harapan, meski segala problema mengusik seperti angin ribut, atau kita yang benar-benar sedang ribut; di dalam sujud,

lalu malam mengajakmu bermimpi, sedang hanya matahari yang mampu mewujudkannya esok,

berlalulah pilihanmu dengan yang diberkati, berlalulah masa lalu yang penuh dilema dan teka-teki,

ya, engkau yang memilih.


-@selaksajingga




berbaik-baik pada yang tak terukur, jarak dan rasa yang tak pernah akur

-@selaksajingga





aku percaya, 
meski dusta lebih abadi mencintaiku

-@selaksajingga


Sabtu, 01 September 2012

sejuta bintang

entah apa ya perasaanku, seneng.. dan ga percaya akhirnya ni nyoba rekaman sama DAM's family band wuoaaa suatu kehormatan...  hiiiihii..

lagu sejuta bintang yang diciptakan sendiri oleh adikku zaki afifi, arranger dan pianist juga adekku, gitaristnya ada syukri, drummer nya dirham, mixing n mastering by ms eko cleo dan vocalistnya aku sendiri hihiii... mudah-mudahan bisa dinikmati semuanya... :)



lagu sejuta bintang downloaded to you here.. bisa di download di sini..

sejuta bintang - DAM's feat nifa lirik

sejuta bintang
DAM's family feat Nifa

adakah kusalah pada dirimu 
hingga kau tak bersinar lagi seperti dulu

akankah kembali di wajah itu
titik manis senyumanmu, berseri s'lalu

kar'na itulah hidupku
senyum itulah harapan, mimpiku

Reff.
andai aku bisa 
kan kupetik sejuta bintang yang bersinar indah
(indah)

namun ku tak mampu memetiknya untukmu
dan bahagiakanmu
maafkanku
semua itu yang terindah

lagu ini mengkisah tentang seseorang yang tak mampu menghibur dan membahagiakan seseorang ibu yang mana ia telah menyia-nyiakan suatu nasihat untuk dia, dan merupakan penyesalan yang mendalam...

sejuta bintang ini dipersembahkan untuk semua yang memiliki impian, mampukan jiwa kalian untuk mewujudkanya..

special thanks to abah ku Charis Muanis, dan bunda Endang Susilawati,
bakti kami, anak-anakmu
nifa n zaki

n

sejuta spiritssss to dam's family n all of my friends ...



























   
    

Selasa, 17 April 2012


deras, ini rindu yang disampaikan langit untuk sampai ke dasar hatimu

Senin, 16 April 2012

Sebuah Renungan Tentang Papa

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri,yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya...Akan sering merasa rindu sekali dengan ibunya..Lalu bagaimana dengan AYAH?

Mungkin kerana ibu lebih sering menelefon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan ibu untuk menelefonmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sekembalinya ayah dr bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada ibu tentang khabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik basikal .Dan setelah ayah mengganggapmu sudah boleh menunggangnya, ayah akan melepaskan roda bantu di basikalmu .Kemudian Ibu bilang : "Jangan dulu ayahnya, jangan ditanggalkan dulu roda bantunya", itu kerana ibu takut puteri manisnya akan terjatuh lalu terluka....

Tapi sedarkah dikau?Bahwa ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh basikal dengan seksama kerana dia tahu puteri kecilnya PASTI mampu melakukannya.

Pada saat kamu menangis merengek meminta alat permainan yang baru, ibu menatapmu hiba.Tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kamu, ayah melakukan itu kerana ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.

Saat kamu ditimpa sakit , ayah lah yang terlalu khawatir sampai kekadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di beritahu! kamu jangan minum air sejuk!".Berbeza dengan ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar mengkhuatirkan keadaanmu..

Ketika kamu sudah beranjak muda remaja..Kamu mulai menuntut pada ayah untuk mendapat keizinan keluar malam, dan ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".Tahukah kamu, bahwa ayah melakukan itu untuk menjagamu?Kerana bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..Setelah itu kamu marah pada ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetok pintu dan memujukmu agar tidak marah adalah ayah.Tahukah kamu,bahwa saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang teman lelaki mulai sering menelefonmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... :') ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang berbuall berdua di ruang tamu..Sedarkah kamu, kalau hati ayah merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.Maka yang dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khuatirdan bimbang.Dan setelah perasaan khuatir itu berlarut - larut.Ketika melihat puteri kecilnya pulang larut malam hati ayah akan mengeras dan memarahimu..Sedarkah kamu, bahwa ini kerana hal yang di sangat ditakuti ayah akan segera datang? "Bahwa puteri kecilnya akan segera pergi meninggalkannya"

Setelah lulus SPM, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Doktor atau Engineer. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti.Tapi ayah tetap tersenyum dan menyokongmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan ayah.

Ketika kamu menjadi gadis dewasa.Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain.ayah harus melepaskanmu di bandar.Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati.Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memelukmu erat-erat.Yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu kesempitan wang untuk membiayai perbelanjaan semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya boleh merasa sama dengan teman-temannya yang lain.Ketika permintaanmu bukan lagi sekadar meminta alat mainan yang baru, dan ayah tahu ia tidak mampu memberikan apa yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak boleh!" Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti ayah belikan untukmu".Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu berjaya sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "puteri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang" Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya.Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Kerana Ayah tahu.....Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat ayah melihatmu duduk di kerusi pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya mampu menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia..Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu ayah pergi kebelakang pentas pelaminan sebentar, dan menangis? Ayah menangis karena ayah sangat berbahagia, kemudian ayah berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....Puteri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita solehah yang cantik....Bahagiakanlah dia bersama suaminya...rahmatilah kehidupan mereka Ya Allah"

Setelah itu Ayah hanya mampu menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....Ayah telah menyelesaikan tugasnya....Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU MAMPU" dalam segala hal..

(Penulis: Tim Andrie Wongso)