Dan yang paling akhir adalah memang aku harus mengembalikannya pada komitmen awal kita, menerima kenyataan bahwa kamu adalah seorang yang nantinya "ga selalu ada untukku", menjalani dengan ikhlas, penuh pikiran-pikiran yang positif bahwa kamu, aku, kita akan baik-naik saja mnejalani ini semua. Di bawah langit Tuhan, di bawah mata Tuhan aku dan kamu terpisah, kita sama-sama diawasiNya, dibawah lindunganNya, dibawah pelukanNya.
Aku percaya pada Tuhan, atas mu, serta cinta yang Ia berikan.
Dan pada akhirnya dari seberang samudera, aku berusaha senantiasa menelungkupkan doa mencoba memelukmu supaya lebih dekat, supaya "selalu ada" untukku dalam jarak, ruang dan waktu.
Mungkin dari sinilah Tuhan membuatku dewasa mencintaimu, menyayangimu.
Mungkin dengan begitu aku mengerti apa itu keikhlasan, apa itu kekuatan, dan apa itu cinta.
Terimakasih, kamu yang tak pernah letih mengingatkanku untuk selalu sabar. Karena aku yakin, setelah ini, kamu akan memelukku dengan erat..seerat doa-doa ku memelukmu.....
1 komentar:
:')
Posting Komentar